Asmarandhana

Aja turu sore kaki,
Ana dewa anglayang jagad,
Nyangking bokor kencona,
Isine dunga tetulak,
Sandang, wisma, pangan,
Ikumung bagian ipun
Wong melek sabar narimo.
[Asmarandana]

Jangan 'tidur' sore-sore anaku. Carilah selalu cara untuk mencari berbagai solusi terhadap masalah atau tantangan yang engkau hadapi. Dan dalam mengkaji alternatif solusi tersebut, engkau harus selalu eling bahwa ada dewa yang melayang-layang memantau jagad yang kita tempat ini.

Sang Dewa membawa bokor emas yang berisi rahmat berupa doa tolak bala, sehingga kita dapat selamat dari terpaan efek dari jaman edan ini, lalu sandang - pakaian, wisma - tempat tinggal serta pangan-makanan yang kita perlukan untuk hidup.

Bukankah hal-hal di atas yang engkau perlukan. Bukankah kalau itu sudah terpenuhi engkau sudah seharusnya merasa cukup. Percayalah - sedikit cukup - banyak bisa kurang. Tergantung bathin kita, kuatkah kita menguasai keinginan yang luasnya bagai samudera tanpa batas ?

Siapakah yang akan mendapatkan doa selamat, sandang, wisma pangan itu ? Apakah hanya kaum ulama, atau para ningrat atau para pedagang kaya ... tidak anak-anakku tidak ... akan tetapi yang akan mendapat rahmat dari Gusti Allah adalah orang yang selalu 'melek' - atau tetap waspada dan berusaha - dan sabar - serta menerima segala rahmat dari Hyang Widhi - baik yang berupa ujian derita maupun cobaan kebahagiaan.

---

Gong Sudah Ditabuh ... Gunung Merapi Telah Meletus ... Dan bau amis sudah menyeruak ... Tanda sudah diberikan. Mari kita memanjatkan doa baik secara pasif maupun aktif sehingga tak goyah keyakinan kita kepada kuasa Sang Pencipta. Agar kita selamat dari arus perubahan yang sudah dimulai.

Salam hangat,

Ki Jero Martani

Tidak ada komentar: