Front Penyelamat Tangerang Bentrok dengan Warga

Sabtu, 27 Mei 2006 | 14:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Front Penyelamat Tangerang pimpinan Tubagus Mahdi bentrok dengan warga di komplek pertokoan Pinangsia Lipo Karawaci Tangerang tadi Malam Jumat (26/5) pukul 22.00 WIB. Dua orang babak belur dihajar warga.

Bentrokan terjadi ketika sekitar 150 orang yang menamakan diri Front Penyelamat Tangerang melakukan aksi protes terhadap tempat hiburan malam di komplek pertokoan Pinangsia tersebut.

Menurut Mahdi, aksi tersebut dilakukan berkaitan dengan penerapan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2005 tentang Anti Minuman Miras dan Perda No. 8 tahun 2005 tentang larangan Pelacuran.

Massa FPT yang berkeliling di komplek itu berteriak-teriak agar belasan tempat hiburan di sana ditutup. Emosi warga terpancing ketika Mahdi berteriak seolah menantang warga.

"Saya Haji Mahdi tidak takut dengan siapapun. Siapa yang berani menantang saya disilakan maju," kata Mahdi.

Merasa ditantang warga yang terdiri dari tukang ojeg, karyawan toko, dan petugas pengamanan di sekitar lokasi merasa tidak senang dengan aksi tersebut.

Puluhan warga setempat pun menyerbu massa FPT. Keduanya terlibat baku hantam dan saling pukul menggunakan tangan kosong, kayu, dan batu. Semakin lama jumlah warga semakin banyak. Massa FPT terdesak dan lari tunggang langgang meninggalkan lokasi kejadian.

Dua dari anggota FPT yang tertinggal babak belur dikeroyok warga. Namun mereka bisa diselamatkan oleh polisi yang segera datang ke lokasi kejadian.

Polisi mengamankan lima orang massa dari FPT, yaitu Tugabus Mahdi, Muhdi, Manta, Nurdin, dan Engkar. Setelah diperiksa selama 5 jam, mereka dilepas kembali.

Kepala Satuan Intel Polres Tangerang Komisaris Polisi Elisius mengatakan kelompok FPT melanggar Undang-undang 98 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. "Aksi unjuk rasa itu tak ada izinnya," katanya.

Tidak ada komentar: