Tan manggon ing pangkatipun
Miwah raja brana
Gumantung aneng pakarti
Jro laksana angagungken kamanungsan
Sodara-sodara sebangsa dan setanah air,
Perlu kita semua sadari, bahwa orang dikatakan besar, bukan karena pangkat derajat yang disandangnya, bukan pula karena kekayaan yang ditumpuknya. Akan tetapi ditentukan oleh tujuan hidupnya, pikirannya, perkataannya dan perbuatannya, apakah kesemuanya itu telah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Tanpa tujuan jelas dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan maka seorang Raja Nusantara ibarat nakhoda sebuah kapal yang berlayar tanpa arah. Di luar sana, samudera begitu luas untuk dijelajahi. Tanpa tujuan yang jelas dan ketegasan dalam mencapai tujuan tersebut, maka tim kerja tidak akan menghasilkan apa-apa. Wacana tiada akhir, diskusi yang tak memuaskan dan keputusan setengah hati adalah ciri-ciri tim kerja yang tak memiliki tujuan.
Sebuah tim nayapraja utama, haruslah memiliki tujuan yang padat, jelas dan mungkin untuk dicapai. Sebuah tujuan menyatakan apa yang harus diraih oleh tim nayapraja utama, dan bersifat memotivasi tim. Tujuan membutuhkan reaksi tindakan dan kepastian.
Seorang raja utama tanah Amerika, John F. Kenedy pernah memberikan salah satu pernyataan tujuan tim yang paling terkenal sepanjang jaman. Di tahun 1962, ia berkata "Saya percaya bahwa negera ini HARUS BERJANJI pada dirinya sendiri untuk meraih tujuan mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat, sebelum dekade ini berakhir". Dengan pernyataan gamblang seperti itu, tidak ada pertanyaan tentang tempat tujuan dari tim dan berapa lama mereka harus sampai di tempat tujuan.
Tantangan lain yang tak kalah beratnya adalah, anggota tim nayapraja utama harus percaya bahwa tujuan itu bisa dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Jika anggota tim merasa bahwa mereka sedang berhubungan dengan tugas yang tidak mungkin atau sangat sulit, maka kinerja tim secara keseluruhan akan terganggu.
Lalu bagaimana dengan anggota tim yang tidak percaya bahwa tujuan tim itu benar ? Karena itulah, sebelum perjuangan panjang dimulai, masalah-masalah tujuan seperti ini, sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu sehingga tercipta kesepatakan.
Pablo picasso pernah menulis : tujuan hanya bisa diraih dengan bantuan rencana, yang bisa dipercaya dan bisa digunakan untuk memimpin tindakan dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk meraih keberhasilan.
Kalau demikian, apakah seorang bisa dikatakan sebaga Raja Utama, kalau hanya bisa mengumbar wacana, tanpa memiliki gambaran yang jelas tentang strategi untuk mencapainya ?
Mengumbar janji memberi bantuan untuk orang yang terkena bencana, namun belum memikirkan dengan seksama internal process apa yang diperlukan untuk dapat mewujudkan janjinya. Lalu apakah dia telah memiliki orang dengan kapabilitas dan komitmen tinggi untuk menjalankan internal process distribusi bantuan, apakah telah dilengkapi dengan sarana yang cukup untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Mengumbar janji akan membuat celaka dan hilang percaya. Kalau anda tak percaya dengan Ki Jero Martani itu tak masalah, tapi bagaimana kalau rakyat yang sedang menderita tak percaya lagi dengan Raja Utama Nusantara ? Itu berarti Krisist Legitimasi sudah sangat parah.
Krisis ketidak percayaan terhadap lembaga tinggi negara telah menyeruak di tanah Nusantara. Legislatif - Taman Kanak-Kanak, Yudukatif - Sarang Mafia Peradilan, Eksekutif - Lidahnya memang tak bertulang. Kalau trias politica telah rontok ... maka bersiaplah sodara-sodaraku ... Krisis motivasi akan muncul ... ini sangat berbahaya ... berbahaya sekali ... karena bisa terjadi revolusi ... Hei Raja Utama Tanah Nusantara ... apakah revolusi yang menjadi tujuanmu ?
Kalau itu menjadi tujuan untuk menyelamatkan muka akibat kebodohanmu, maka engkau telah merusak amanah dan membangun amarah !
Bangkit Kembali Tanah Nusantara,
Ki Jero Martani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar