Sabar Dalam Menyongsong Fajar

Seberat apapun penderitaan, sebesar dan selama apapun kesulitan, dia tak akan melekat mati pada orang yang ditimpanya, tidak akan kekal melekat pada orang-orang yang terkena musibah. Bahkan sebaliknya, semakin berat musibah itu, berarti semakin dekat saatnya, musibah itu hilang. Semakin dekat saat-saat terang, masa-masa indah nan menyenangkan. Karena pertolongan dari Gusti Allah, selalu datang disaat derita sedang berat-beratnya. Memang selalu akan demikian, akhir dari malam yang gelap-gulita adalah munculnya fajar terang di ufuk timur.

Semoga kita tetap dalam kesadaran bahwa setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur yang pulas, setelah sakit ada kesembuhan, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan diganti dengan terang benderang. Mari kita teguhkan kepercayaan, seraya berusaha menyebarkan kabar gembira saat malam kelam mencekam, bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung nan megah dan dasar-dasar lembah yang kelam. Mari kita kabarkan kepada orang-orang yang sedang dilanda susah, bahwa pertolongan akan datang secepat kelebat cahaya dan kedipan mata; kabarkan kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Untuk itu, harus dimulai dari kesadaran untuk menghilangkan keterpakuan pada waktu yang terbatas, yang mungkin saja waktu itu sangat kelam. Keterpakuan akan sulit menghapuskan kesusahan, kesengsaraan dan menimbulkan keputusasaan dalam hidup. Bukalah dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah sehingga pandangan menembus belakang tabir dan berfikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumah pikiran kita.

Dengan derita yang menerpa, semoga kita tak pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baiknya ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, malam demi malam datang silih berganti, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan terus berubah. Meski demikian, yang ghaib akan tetap tersembunyi dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya.

Dan Gusti Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua, tetapi sesungguhnya setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

Salam Hangat,

Ki Jero Martani

Tidak ada komentar: