Dalam lakon Nawaruci, diceritakan panjang lebar mengenai kesetiaan Sang Bima kepada Brahmana Drona yang berwatak banas akirya. Lalu Sang Nawaruci mengingatkan Bimasena tentang watak brahmana durjana yang perlu dijauhi, yaitu :
1. Banas akirya artinya pendeta yang gila harta (banas akirnya nga ring pandita anggaduh)
2. Asaya-saya artinya pendeta yang bernafsu menjadi kaya raya (asaya-saya nga ring panditawisaya pipirakan)
3. Angangsar-angsar artinya pendeta yang kegemarannya sering kawin (angangsar-angsar nga ring panditawisaya araraben)
4. Anggaladag tiba artinya pendeta yang gemar menyanyi (anggaladag tiba ngaring pandita wisayanggerong)
5. Ambutani artinya pendeta yang kegemarannya menyajikan kurban (ambutani nga ring panditangardhanaken banten)
Lakon tinggallah lakon. Cerita lama orang sudah lupa. Apalagi menulis di Internet, mungkin dicap sebagai karya sastra sampah. Ah memang saya sudah tua, hanya punya cerita lama, yang dikalangan generasi “muda”, tak ada guna. Tapi nasehat-nasehat lama tentang manusia, rasanya masih relevan. Penggalan kisah Nawaruci di atas, paling tidak berguna untuk mencermati perilaku Brahmana Durjana, agar kita tak terkena tipu daya.
Secara kasat mata, di Nusantara saat ini, cukup banyak Brahmana durjana yang ada di sekitar kita. Brahmana penjual suara, faseh bicara ayat, padahal dirinya bejat, tak mampu mengekang nafsu syahwat, teman gadis maen sinetron pun di embat, dia memang kiai laknat.
Waspadalah dengan perilaku Brahmana Durjana. Dalam hidup kita memang harus tetap berbuat baik, tetapi kalau ada orang durjana yang merajalela, kita juga punya kewajiban untuk “mencegahnya”. Karena bangsa kita telah membiarkan terlalu banyak durjana menguasai Nusantara, maka ‘alam’-pun angkat bicara …
Salam hormat,
Ki Jero Martani
Artikel lain yang menyoroti tingkat laku brahmana durjana :
*
Ulama Melempar Sorban
*
Kehilangan Rasa
*
Si Dungu Yang Sok Pintar
Dapat anda lihat di http://360.yahoo.com/kijeromartani
Diskusi peminat serius di http://groups.yahoo.com/group/sastra-nusantara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar