Jerat Khianat Brahmana Bejat

Jatuhnya kerajaan Majalengka adalah cerita lama. Kenangan lama yang mungkin hanya berfungsi memperkaya khazanah cerita pengantar tidur. Cerita lama juga bisa ditarik hikmahnya, bagaimana “kebenaran” disulap menjadi pembenaran pengkhianatan. Bagaimana Sang Brahmana mempengaruhi Sang Ksatriya dan akhirnya berkolaborasi untuk melaksanakan kudeta berdarah dengan cara papa nista. Berikut cuplikan dongengnya.

Suatu saat, sunan Bonang dan Sunan Giri di “tegur” oleh Prabu Majalengka, karena tidak mengindahkan aturan negara. Pada saat itu Sunan Bonang sudah mengakui kesalahannya, tidak menghadap ke Majalengka. Lalu mereka berdua pergi ke Demak, dan memanggil Adipati Demak, diajak menyerang Majalengka. Terjadilah dialog sebagai berikut :

Pangandikane Sunan Benang marang Adipati Demak : “Weruhe yan saiki wis tekan masa rusake Kraton Majalengka, umure wis satus telu taun, sakan panawangku, kang kuwat dari Ratu tanah Jawa, sumilih Kaprabon Nata, mung kowe, rembugku rusaken Kraton Majalengka, nanging kang sarana alus, aja nganti ngetarani, sowana besuk Garebeg Maulud, nanging rumantiya sikeping perang : 1. gaweya samudana, 2. dhawuhana balamu para Sunan kabeh lan para Bupati kan wis padha islam kumpulna ana ing Demak, yan kumpule iku arep gawe masjid, mengko yen wis kumpul, para Sunan sarta Bupati sawadya-balane kan wis padha Islam, kabeh mesthi nurut marang kowe”

Sunan Bonang berkata, “Ketahuilah, sekarang sudah saatnya Kraton Majalengka hancur. Umurnya sudah seratus tiga tahun. Dari penglihatan ghaibku yang kuat menjadi Raja tanah Jawa, menggantikan tahta raja hanya kamu. Karena itu hancurkan Kraton Majalengka, tetapi dengan cara halus, jangan sampai kelihatan. Menghadaplah besok Garebeg Maulud, tetapi siapkan senjata perang, menyamarlah dan perintahkan prajuritmu para sunan dan para bupati yang beragama Islam untuk berkumpul di Demak. Katakan kalau perkumpulan itu untuk membuat mesjid. Nanti kalau semua sudah berkumpul, para sunan dan para bupati dan prajuritnya yang sudah Islam, pasti menurut pada kamu”

Adipati Demak berkata : “Saya takut menyerang Negeri Majalengka, karena memusuhi ayan dan rajaku. Apa balasan saya kecuali kesetiaan. Nasehat Eyang Sunan Ampelgading, tidak boleh saya memusuhi ayah, meskipun Buda tetapi saya bisa menjadi hidup di dunia. Meskipun Buda atau kafir, beliau ayah saya harus dihormati. Apalagi belum ada kesalahannya kepada saya”.

Sunan Bonang berkata lagi, “Meskipun musuh ayah dan raja, tidak ada jeleknya, karena itu orang kafir. Kalau membunuh orang kafir Buda kawak, kamu akan mendapatkan ganjaran surga. Eyangmu itu santri meri, gundul bentul buteng tanpa nalar, pantasnya hanya menjadi tukang masak, seberapa pengetahuan Ampelgading, anak kelahiran Cempa. Apa dia mampu menandingi aku Sayid Rahmat, Sunan Bonang yang sudah dipuji orang sealam semesta, keturunan rasul pemimpin orang Islam semua. Kamu musuh ayah raja, meskipun dosa sekali, hanya dengan orang satu, lagi pula raja kafir. Tetapi bila ayahmu kalah, orang setanah Jawa Islam semua. Yang demikian itu, seberapa pahalamu nanti di hadapan Allah, lipat berkali-kali. Anugrah Allah Yang Maha Kuasa yang memerintahkan kepada kamu.

Sebenarnya ayahmu itu sia-sia kapada kamu. Buktinya kamu diberi nama Babah, tahu tidak artinya Babah? Babah itu artinya jorok sekali yaitu saja mati saja hidup, benih Jawa dibawa Putri Cina, maka ibumu diberikan kepada Arya Damar, Bupati Palembang, manusia keturunan raksasa. Itu memutus tali kasih namanya. Ayahandamu pikirannya tetap tidak baik, maka kuanjurkan balaslah dengan halus, artinya jangan sampai ketahuan. Dalam batin sesaplah darahnya, remuklah tulangnya”.

Sunan Giri menyambungi pembicaraan, “Aku ini tidak berdosa, tapi diserang ayahandamu, didakwa hendak memberontak hanya karena saya tidak menghadap kepada Majalengka, kata patih apabila aku ketangkap akan dikunciri dan disuruh memandikan anjing. Banyak orang Cina juga berdatangan ke tanah Jawa. Giri saya islamkan karena sesuai perintah Allah apabila mengislamkan orang kafir, kelak pahalanya adalah surga. Maka banyak orang Cina yang kuislamkan, kuanggap keluarga. Adapun kedatanganku ke sini ini memitan perlindungan kepada kamu, aku takut kepada Patih Majalengka. Ayahandamu sangat membenci para santri yang berdoa dan berdzikir. Katanya seperti sakit ayan, esok sakit dan sore mati. Apabila kamu tidak membentengi kami, pasti akan rusak agama Nabi Muhammad”.

Sang Adipati Demak berkata, “Paduka dituduh hendah memisahkan diri, benarkah begitu? Paduka membangun istana, dianggap tidak menurut perintah raja yang menguasai. Kanjeng Sunan lantas diserang untuk dihukum mati, karena Paduka dianggap lupa kalau makan minum di tanah Jawa”.

Sunan Bonang berkata lagi, “Kalau tidak kamu rebut hari ini, kamu menunggu ayahandamu turun tahta, istana ayahmu sudah pasti tidak akan diserahkan kepada kamu, tetapi kepada Adipati Ponorogo, karena ia putranya yang lebih tua, atau kepada putra menantunya, yaitu Pangeran Handayaningrat di Pengging. Kamu anak muda, tidak berhak menjadi raja. Mumpung ini ada pintu terbuka. Giri yang menjadi alasan engkau menghancurkan Majalengka. Walaupun mati, kalau musuh orang kafir artinya mati di jalan Allah, kematiannya nanti menerima pahala surga yang mulia. Orang Islam mati oleh orang kafir, karena membela agama, dan sudah waktunya orang hidup mencari kemuliaan dunia, mencari derajat yang paling unggul. Apabila orang hidup tidak tahu kepada hidupnya, itu belum genap hidupnya.

Sifat manusia pasti ingin menjadi raja menguasai wadya bala, karena raja itu khalifah wakil Allah. Apapun yang dikehendaki bisa terlaksana. Sebenarnya kamu sudah ditentukan akan menjadi raja tanah Jawa, menggantikan tahta ayahnandamu. Tetapi harus memakai syarat yakni direbut dengan perang. Apabila kamu tidak mau menjalani, pasti anugrah Gusti Allah kepada kamu akan ditarik kembali, karena kamu dianggap menolak anugrah Allah. Aku hanya sekedar mendorong, karena aku sudah tahu sebelum terjadi. Sudah tak semprong makai sangkal bolong. Tidak ragu lagi, kamu yang kejatuhan wahyu dari Allah, menjadi raja di tanah Jawa, mengembangkan agama suci. Dirimu akan menjadi raja yang bersinar cemerlang memangku tanah Jawa dan seluruh anak keturunanmu. Tancep kayon.
---oOo---

Lakon cerita menggambarkan bagaimana kebenaran ajaran agama yang teramat mulia ini, diputarbalikkan oleh oknum-oknum ulama untuk dijadikan pembenaran melakukan pengkhianatan.

Ya Tuhan ... Ghairil maghdhuubi’alaihim waladhdhaalliin...

Kalau benar cerita di atas, jelaslah sekarang bahwa jalan pedang yang dipilih oleh para ulama. Akibat jerat ulama bejat maka menjadi rusak negara, Prabu Majalengka melarikan diri dari istana. Setelah itu Majapahit jatuh. Kejatuhan itu menjadi awal senjakala kegelapan di tanah Nusantara. Lalu tercetus kutukan Sabdo Palon – “biji” mati tidak tumbuh, walau tumbuh kecil saja, hanya untuk makanan burung, padi seperti kerikil. Udara tambah panas, jarang hujang, bekurang hasil bumi, banyak manusia suka menipu. Berani bertindak nista dan suka bersumpah, hujan salah musim, membuat bingung para petani.

Begitu lama perdikan Nusantara berduka. Nista terjajah oleh bangsa eropa. Lepas bangsa Eropa, sekarang perekonomian negara telah terjajah oleh bangsa-bangsa tetangga …

Konon tanah Nusantara akan kembali seperti sediakala, jika raja telah bertobat, “kapok” meraih tahta dengan cara khianat. Tobat bisa dilaksanakan dengan “memahami” dampak perbuatan nista yang dilakukan, diiringi oleh penyesalan yang mendalam dan melakukan langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kesalahan yang dibuatnya.

Lalu kenapa Nusantara masih berduka, padahal sudah ada pemilihan presiden langsung – bukankan itu dapat diartikan peralihan kekuasaan sudah bukan akibat pengkhianatan lagi ? Peralihan dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto sampai ke Anaknya Presiden Soekarno lagi … masih ada unsur gonjang-ganjing dan selalu ada unsur sakit hati akibat pengkhianatan.

Pertanyaan masih menggantung, sampai penulis mendengar langsung, dengan telinga sendiri, bertatap muka dengan pelaku sejarah di Ciganjur … dari pembicaran itu, otak bodoh saya menyimpulkan, ternyata pengkhianatan masih ada, walau gayanya halus bak setting sinetron …

Mungkin karena itulah kutukan Sabda Palon masih menggema, kegelapan masih harus terus dialami, bencana timbul layaknya sintron berseri, jaman Nusa Srenggi masih harus dinikmati ...

Konon pada saatnya nanti, danghyang tanah jawa akan datang, mengajarkan dengan "keras" apa arti benar dan salah. Sudahkah mereka memulainya ?

Penulis hanya bisa berdoa, semoga sadar para penguasa lalu kembali jaya tanah Nusantara …

Salam hormat,

Ki Jero Martani

1 komentar:

Unknown mengatakan...

DEKLARASI PERANG PENEGAKKAN DINUL ISLAM
DISELURUH DUNIA
Bismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi


Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia

PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.

MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM ATAS DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH

"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).

BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).

BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.

INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.

JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT

HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR


HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.

Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193

SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR

MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh