Kehilangan Rasa

nggugu karsane priyangga,
nora nganggo peparah lamun angling,
lumuh ingaran balilu,
uger guru aleman,
nanging janma ingkang wus waspadeng semu,
sinamun ing samudana,
sasadon ingadu manis
[Serat Wedhatama, Pangkur]

Selalu menuruti kehendak pribadi. Tiap kali berbicara selalu tidak disertai dengan pertimbangan. Menolak jika dikatakan bodoh, (bahkan) selalu berharap akan pujian. Adapun bagi 'manusia' yang telah dewasa, kepandaiannya takkan ditampakkan. Dalam menanggapi apa (dan juga siapa), umumnya berlandaskan kearifan.

Salam Hormat,

Ki Jero Martani
---oOo--

Habib Rizieq : Tidak akan Minta Maaf Pada Gus Dur
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Front Pembela Islam, Habib Rizieq menyatakan tidak akan meminta maaf pada Gus Dur dan organisasi massa yang meminta agar FPI dibubarkan.

“Mereka itu gerombolan liar. Haram buat kami untuk minta maaf kepada dia dan massanya,” kata Habib Rizieq kepada Tempo melalui telepon hari ini.

Menurut dia, justru Gus Dur yang harus meminta maaf kepada seluruh umat Islam di dunia karena sudah menghina kitab suci Alquran.

Bentrok massa FPI dengan Garda Bangsa, Pagar Nusa dan Anshor Jember di Jember, Jawa Tengah kemarin, menurut Rizieq, karena banyak anggota FPI yang dipukul oleh massa Gus Dur. Sehingga massa FPI membela diri.

“Apakah membela diri itu bentuk tindakan anarkistis?”, katanya.

Rizieq mengatakan FPI tidak akan meladeni tuntutan Garda Nasional yang menginginkan FPI dibubarkan. “Kami organisasi sah, masa harus nurut sama gerombolan liar,” ujarnya.

Tidak ada komentar: