Memang Lidah Tak Bertulang (2)

Memang lidah tak bertulang
Tak terbatas kata-kata
Tinggi gunung seribu janji
Lain dikata lain dihati

Hidup ini tidak akan lama
Hanya sekejap saja
Mari kita korupsi bagi-bagi rejeki
Karena Nurani telah mati.

---oOo---

Massa Demo Tagih Janji Wapres


Laporan Wartawan Kompas Defri Werdiono


YOGYAKARTA, KOMPAS - Lebih dari 200 warga korban gempa dari Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta, Rabu (19/7), demo menagih janji-janji perihal bantuan bagi korban gempa yang telah dijanjikan oleh pemerintah. Mereka menilai ucapan Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Bakornas yang akan memberi bantuan Rp 10-30 juta untuk upaya rekonstruksi rumah korban gempa harus segera direalisasikan.

Aksi yang juga diikuti oleh mahasiswa dan LSM itu, dimulai sekitar pukul 10.00, dengan berkumpul bersama di Alun-alun utara Yogyakarta. Mereka kemudian konvoi menuju perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Sementara itu dari arah utara, dari perempatan tugu juga meluncur lebih dari 400 pendemo yang menuju ke arah perempatan Kantor Pos juga.

Selain berorasi dan menyampaikan yel-yel, mereka juga menggelar sejumlah poster yang intinya menagih apa yang telah dijanjikan pemerintah untuk segera diwujudkan. Selain itu, belasan pendemo juga memakai topeng bergambarkan Jusuf Kalla. Mereka memakai baju lengan panjang dan celana pendek yang menggambarkan legitimasi kebohongan Jusuf Kalla.

"Jusuf Kalla tidak pernah tepat janji. Omongannya tidak bisa dipegang, pagi kedelai, sore sudah jadi tempe. Kami menuntut keseriusan pemerintah dalam menangani korban gempa," ujar AH Maftuchan, Humas aksi.

Aksi ini dijaga ketat aparat. Karena di dalam Gedung Agung ada Jusuf Kalla yang tengah membuka 3rd Federation of Islamic Medical Associations (FIMA) International Scientific Convention.

Tidak ada komentar: