Quality Control

Jika anda menjadi seorang user yang dilibatkan dalam user acceptance test, dan ketika anda mencoba perangkat lunak tersebut, lalu timbul error, apa kira-kira kesan yang tertanam terhadap produk itu ?

---

Embrio ayam, dilindungi oleh cangkang yang keras, sampai terbentuk seluruh komponen lengkap, sempurna untuk siap "menghadapi" dunia. Kita, sembilan bulan terlindung di perut sang ibu, sampai seluruh komponen terbentuk. Apabila kita "mengintip" janin yang belum sempurna, maka akan timbul kesan lain dalam benak kita. Karena itulah, alam "melindungi" proses pembangunan produk-produknya, sampai terbentuk komponen yang sempurna.

Segala sesuatu yang baru dimulai, bentuknya pasti kurang sempurna, dan apabila kita melihat pada saat itu, maka yang timbul adalah kesan yang cacat. Rekaman tentang cacat itu, akan terbawa ketika orang melihat produk akhir yang diciptakan. Seorang pencipta yang baik, selalu berhati-hati, melindungi pekerjaannya, jangan sampai pekerjaan yang masih dalam tahap persiapan diketahui orang. Belajarlah dari alam, jangan memperlihatkan barang atau sesuatu sebelum terselesaikan dengan baik.

Karena itulah, dalam manajemen proyek salah satu bagian terpenting adalah quality control. Bagian ini menjadi tahap sangat penting ketika membangun sistem perangkat lunak yang baru. Rangkaian test, mulai dari unit test lalu integration test, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Internal Cost untuk melaksanakan quality control memang harus tersedia. Dengan serangkaian test tersebut, maka dapat dicegah "orang luar" melihat bentuk yang kurang sempurna, karena kalau itu terjadi, maka kesan yang tertanam di benak mereka adalah "cacat". Kalau cacat ini sampai dilihat orang luar, apalagi tak tertangani dengan baik, maka bersiaplah terhadap kemungkinan terkena external cost – yaitu "biaya" akibat ketidak puasan pelanggan.

Alam telah memberi kita pelajaran tentang quality control, kenapa kita abaikan ?

Salam Hangat



Ki Jero Martani

Tidak ada komentar: