Brahma, Wisnu dan Siwa

Brahma, Wisnu dan Siwa magnify

Om Avignam Astu,

Di sebuah buku kuno saya membaca, bahwa ada tiga dewa utama yang disebut Tri Murti. Brahma sang Pencipta, Wisnu sang pemelihara lalu Siwa sang perusak. Dan setiap benda yang ada di jagad raya ini, terpengaruh oleh siklus penciptaan, “menjadi” dan akhirnya rusak, lenyap binasa. Pola ini ada dan terus berulang. Setiap mahluk, seberapapun berkuasanya dia, pasti ada saatnya lahir, ada saatnya ”menjadi” dan pada saatnya, pasti akan binasa.

Hukum lainnya adalah rwa-bhineda, dua hal bertentangan yang menjadi satu keniscayaan. Ada terang dan ada kegelapan, ada suka dan ada nestapa, ada pria juga ada wanita, ada kebaikan dan ada pula kejahatan. Saat mahasiswa, penulis belajar tentang aljabar boole, dengan dua bilangan utama 0 dan 1. Kedua bilangan ini berkombinasi secara kompleks, menghasilkan berbagai hal, yang bisa kita nikmati sekarang ini, sebagai komputer - information technology.

Rangkaian on/off atau binary digit (bit), membentuk byte, kumpulan byte bisa digunakan untuk merepresentasikan sebuah atribut atau column. Atribut atau column ini bisa digunakan untuk menyimpan data nomor induk mahasiswa, nama, semester, jenis kelamin, foto dan data lain, baik yang berupa character, numerik, bolean, tanggal ataupun image, sound atau movie. Kumpulan Atribut atau column menghasilkan suatu record untuk seorang mahasiswa. Lalu kumpulan record tersebut membentuk satu file yang terdiri dari seluruh mahasiswa yang ada disebuah perguruan tinggi. Hubungan atau reletionship antar file mahasiswa, file kartu hasil studi, file dosen dan lain-lain, akan menghasilkan suatu basis data atau database.

Sebuah record, selalu ada saatnya di create atau diciptakan. Sebuah record mahasiswa di create saat dia menjadi mahasiswa baru, lalu dipelihara atau diupdate sesuai dengan perkembangannya lalu pada saatnya dia lulus, supaya menghemat tempat, maka seluruh record yang terkait dengan mahasiswa tersebut dipindahkan ke historical file, lalu seluruh record mahasiswa di file utama di hapus.

Pola-pola Brahma – pencipta, Wisnu – pemelihara, Siwa – penghancur, tidak hanya sekadar alat para pendeta untuk berkotbah. Akan tetapi, Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa, adalah inspirator dalam kegiatan perancangan sebuah sistem informasi. Kemampuan menemukan pola kerja, membawa para ahli di bidang bahasa pemrograman menemukan apa yang disebut Program Generator – sebuah program yang dapat menghasilkan program lainnya.

CodeCharge Studio, Visual Studio, Oracle developer, menterjemahkan pola-pola umum aktifitas dalam sistem informasi, sehingga mereka mampu menciptakan “wizard” atau satu tombol “sim salabim” maka sebuah program tercipta tanpa perlu meng-”code”-ing lagi.

Di awal profesi sebagai programer, diperlukan waktu 3 minggu untuk membuat sebuah screen pemasukan data mahasiswa, tetapi dengan program generator, hanya diperlukan 3 menit untuk menghasilkan program dengan kualitas yang sama, bahkan lebih baik. Code Charge Studio (www.codecharge.com) adalah program generator yang bisa mengubah rancangan tampilan input menjadi berbagai alternatif source code seperti ASP, PHP, Java, Coldfusion dan lain-lain.

Pantaslah … kitab-kitab kuno menetapkan Brahma, Wisnu, Siwa sebagai Tri Murti, dewa yang patut dipuja. Karena “kekuatan”-nya, masih relevan bahkan menjadi pola untuk menciptakan advanced technology – program generator.

Masih beranikah kita menganggap bahwa Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa, hanyalah sederetan patung tanpa arti ?

Salam hormat,

Ki Jero Martani

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Menurut saya, memang teknologi semakin maju semakin memperlihatkan bahwa teknologi baru itu sudah diciptakan sejak lama sekali dalam bentuk yang lain. Kemudian secara sengaja atau tidak, tekno baru mempelajari atau mengcopy/mengupdate dan memberi label baru/modern.